Kembali cerita typo gila yang membuat makna kalimat melenceng jauh.
Kalau tak salah sebagian besarnya dari novel Simply Sexy:
- “Apa maksudnya?” aku beratnya.
Si ‘aku’ ini beratnya berapa kilo, sih? Oh, bertanya, toh!
- “Dia memilih sepadang kuda cokelat.”
*Spontan membayangkan kuda cokelat sejauh mata memandang.* Buanyak beneeer. Ternyata cuma sepasang.
- “Tempatku lebih depak.”
Perasaan mood-nya lagi bagus, deh… kok malah main depak? Oh… lebih dekat. Jiyaah!
- “… ia takut Rina akan membantingkan pernikahannya…”
Gila banget si Rina! Pernikahan dibanting-banting. Eh… ternyata… membandingkan.
- “Luar biasa bukan bertapa aku bisa…”
Sudah bertapa berapa tahun? Eh… betapa, toh?!
- “X mengangkan sebelah alisnya”…
*Spontan membayangkan alis ngangkang.* Lhaa?? mengangkat toh?
- … melepas jaketnya lalu menggantuk benda itu…
Gantuk? Getuk? Kutuk? Oh, menggantung!!!
- Dia mengenakan kacamata dan setelah cokelat…
Memangnya sebelumnya apa, toh? Halah… ternyata setelan!
- “… karena itu asrama sesaat adalah solusi yang tepat.”
Ooo… kos-nya cuma satu-dua hari kali? Asmara!! Haduuh!
- “Menghilangkan nyawaku tanpa alasan yang bagus adalah cara yang sangat burung…”
*Spontan ngakak karena baru saja main Angry Birds buat meredakan jenuh. Seharusnya buruk.
Novel lain yang belum terbit:
- “Kau berusaha melindungimu.”
Kau… melindungi… mu…? Kok? Ya ampuun… ternyata “Kami berusaha melindungimu.”
- “… dia mengumpat seperti bajak kalut mabuk…”
Sudah kalut, mabuk pula. Seharusnya bajak laut mabuk.
Iklan